Mantab kan judulnya ?? wekekekekek :p....yep, tragedi ini kejadian kmaren sore..sore kmaren, eyke tiba2 kepengen makan spaghetti (lihat gambar)...do'i daku temuin pas lagi keliling2 iseng di rumah tetangga, ga ding, di Giant...karena lg nganggur, jadinya semua rak di Giant dipelototin..well, kecuali yg bagian khusus untuk lawan jenis :D...nah, di rak belakang, bercokol bersama hal2 yg bakal memanjakan mata kl mak2 mo bikin kue...tada, disitulah dia berada....La Fonte, Spaghetti Saus Jamur, Instant Quick n' Eazy, Spaghetti Cepat Saji...dan dgn naluri keisengan ku yg membuncah *tsaahh*, maka terdampar lah dia didalam keranjang belanjaan yg 90% isinya adalah barang yg tidak terdaftar dalam list "WAJIB DIBELI" hehehe :p
Dan kemaren, disuatu sore yg (seharusnya) indah, muncullah keinginan untuk mentransfer sang Spaghetti kedalam sistem pencernaan..setelah segala hal yg diperlukan untuk ritual tersebut kumplit, muncul lagi ide baru...biar keliatan kyk orang yg banyak ide....didorong oleh fanatisme buta tentang kerapian, maka keluarlah ide iseng buat ngebuka kemasan -kemasan nya dari kertas, kyk kemasan susu kotak- si Spaghetti pake piso..nah, karena pengen si kotak terbuka dengan sempurna, daku pun menggerakkan si piso dengan felan-felan..tp karena rada stuck disatu sisi (kiri), maka daku berpindah kesisi yg lain, dan karena terasa terhalang oleh sesuatu yg rada keras (kyk gumpalan lem yg udah mengeras), sang piso pun digerakan dgn metode gergaji...setelah terasa ada kemajuan, maka tenaga pun diperkuat, entah karena tenaga yg gak terkontrol ato krn gumpalan yg jadi obstacle *tsaah* yg udah menipis gara2 goyang gergaji si piso sebelumnya, si piso pun meluncur kencang menyobek tutup kemasan dan mendarat mulus di telunjuk kanan ku dan membuat tanda mata sepanjang 1cm -s**t eh astaghfirullah-, tragedi satu.
Setelah melakukan tindakan P3K (Pertolongan Pertama Pada Ketololan), plan A pun lanjooott..aturanny standar kyk masak mie biasa, setelah airnya matang, masukin mie, aduk hingga rata eh salah, aduk mpe ndut -katanya seh 4menit-, trus buang, airnya maksudnya yg dibuang :p...habis itu, campurin ma si mie yg udah dibuang aernya td ma bahan pelengkap...ada 2 macam, yg satu isinya itu daun bawang, 3 iris jamur kancing, sama entah apa itu satu lagi, warnanya putih..bumbu yg satu lagi berupa saus / pasta, rasanya rada2 asyem..nah, karena sang telunjuk masih kerasa nyeri, maka tugas nge-crotin si saus tea dialihkan tangan kiri, trus 'plasenta' saus nya dipegang pake tangan kanan, dijepit pake kombinasi dadakan jari tengah ma jempol..karena jarang bekerja sama, maka kolaborasi itu memiliki kekurangan, jepitannya kurang maknyos (tp mungkin jg krn pengaruh si telunjuk yg masih nyueri)..akhirnya sang plastik saus pun 'kepleset'..mengakibatkan si tangan kiri terjun bebas ke dalam mangkuk yg udah berisi mie n' sebagian saus yg udah keluar dgn selamat dari 'kandungan'nya, tragedi dua.
Trus, si spaghetti tragedi itu pun diaduk2 biar nyampur ma si saus n' kawan2..setelah (dirasa) udah kecampur sempurna, maka proses transfer energi pun dimulai..satu suap pertama, hmmmm lumayan..rasanya rada asem2 gimanaa gitu, entah spaghetti emg harusnya berasa asem, ato si saus itu gak sengaja kecampur ma asem pas proses pembuatannya..tp rasanya ada yg kurang, sambel...setelah sambelnya masuk, aduk2 lagi, makan lagi..trus, pas suapan pertama setelah si sambel tercampur ma spaghetti, muncul perasaan bahwa ada yg salah..but i'm in a point of no return..rasanya mending tanpa sambal (ato sambalnya yg gak sohiban ma si spaghetti, ah whatever)..rasanya jd 'aneh'..tragedi ketiga.
Yah, demikian lah sepenggal cerita tentang tragedi spaghetti kali ini..semoga ceritanya bisa dinikmati..ketemu lagi di lain cerita ;)
P.S : Hasil akhirnya gak sebanding ma 'pengorbanan' yg dikeluarkan....en, pedes + asem ternyata bukan tipe rasa yg cocok untuk dijodohkan :p
Sunday, April 19, 2009
Sunday, March 29, 2009
No Wonder
betapa enaknya jadi 'banyak-tikus'2 ini....no wonder orang berebutan buat ada diposisi seperti mereka...mungkin dlm otak mereka pas memutuskan buat tidur itu, "ah, ada yg laen ini yg bs nyumbang pendapat"..
eniwei, bentar lagi pemilu, dan rakyat Indonesia akan kembali merayakan -kayaknya ga pantes bgt disebut perayaan- pesta demokrasi untuk menentukan orang2 yg -katanya pas kampanye sih- bakal membuat perubahan positif bagi negeri ini...dan 'berita baik'nya, setiap acara pesta ini diselenggarakan, negara Indonesia memang selalu bergerak ke arah perubahan, dan perubahan itu seringnya merupakan langkah mundur dari kondisi sebelum pemilu diselenggarakan...
ketika orang2 bijak selalu 'meneriakkan' slogan perubahan kearah yg lebih baik...tampaknya negeri ini menerimanya dengan menambahkan beberapa kata dibelakang kalimat / slogan tersebut...."untuk orang2 yg duduk dikursi-kursi empuk"...dan itupun untuk hal2 yg bersifat personal...siapa yg nolak digaji tinggi untuk melakukan hal2 yg cuma butuh urat leher (buat tereak2 "interupsi" ma buat turu), en otot (buat persiapan kl habis tereak "interupsi" tadi, ada epek berkelanjutan untuk alih profesi jadi atlet tinju) *kita sebut saja golongan pertama*...plus bs rekreasi dgn dalih "studi banding"...sementara otak yg katanya adalah hal yg menjadikan sebagai mahluk sempurna, bs dikatakan gak dipake / diperlukan disini...
dan kata orang bijak pula, tidak seyogyanya -knp harus yogya yak?? knp gak sepapuanya / sebimanya ?? upss :D- kita melakukan generalisir, karena pasti tidak semua orang yg duduk dikursi di Senayan sana, adalah orang dari golongan pertama, pasti ada jg lah yg duduk karena otak dan keinginan untuk benar2 membuat perubahan untuk negeri ini *kita sebut saja golongan kedua*....tp yg ironisnya adalah, orang seperti ini jumlahnya terlalu sedikit ketimbang orang dari golongan pertama...dan kerana kita mengedepankan kata demokrasi, maka ketika tidak dicapai kata sefakat, maka dilakukan lah voting....dan apa yg terjadi dgn cita2 mulia sang golongan kedua......fly away as dust in the wind, and never came back...till the next five years................FUCK..
yah, bentar lagi pemilihan, dan semua orang akan memilih, apa yg jadi pilihan....dan golput jg adalah sebuah pilihan diantara sekian banyak pilihan yg ada....hehehehe :p
GOLPUT......vini, vidi, vici....wakakakakak :p
eniwei, bentar lagi pemilu, dan rakyat Indonesia akan kembali merayakan -kayaknya ga pantes bgt disebut perayaan- pesta demokrasi untuk menentukan orang2 yg -katanya pas kampanye sih- bakal membuat perubahan positif bagi negeri ini...dan 'berita baik'nya, setiap acara pesta ini diselenggarakan, negara Indonesia memang selalu bergerak ke arah perubahan, dan perubahan itu seringnya merupakan langkah mundur dari kondisi sebelum pemilu diselenggarakan...
ketika orang2 bijak selalu 'meneriakkan' slogan perubahan kearah yg lebih baik...tampaknya negeri ini menerimanya dengan menambahkan beberapa kata dibelakang kalimat / slogan tersebut...."untuk orang2 yg duduk dikursi-kursi empuk"...dan itupun untuk hal2 yg bersifat personal...siapa yg nolak digaji tinggi untuk melakukan hal2 yg cuma butuh urat leher (buat tereak2 "interupsi" ma buat turu), en otot (buat persiapan kl habis tereak "interupsi" tadi, ada epek berkelanjutan untuk alih profesi jadi atlet tinju) *kita sebut saja golongan pertama*...plus bs rekreasi dgn dalih "studi banding"...sementara otak yg katanya adalah hal yg menjadikan sebagai mahluk sempurna, bs dikatakan gak dipake / diperlukan disini...
dan kata orang bijak pula, tidak seyogyanya -knp harus yogya yak?? knp gak sepapuanya / sebimanya ?? upss :D- kita melakukan generalisir, karena pasti tidak semua orang yg duduk dikursi di Senayan sana, adalah orang dari golongan pertama, pasti ada jg lah yg duduk karena otak dan keinginan untuk benar2 membuat perubahan untuk negeri ini *kita sebut saja golongan kedua*....tp yg ironisnya adalah, orang seperti ini jumlahnya terlalu sedikit ketimbang orang dari golongan pertama...dan kerana kita mengedepankan kata demokrasi, maka ketika tidak dicapai kata sefakat, maka dilakukan lah voting....dan apa yg terjadi dgn cita2 mulia sang golongan kedua......fly away as dust in the wind, and never came back...till the next five years................FUCK..
yah, bentar lagi pemilihan, dan semua orang akan memilih, apa yg jadi pilihan....dan golput jg adalah sebuah pilihan diantara sekian banyak pilihan yg ada....hehehehe :p
GOLPUT......vini, vidi, vici....wakakakakak :p
Labels:
Intermezzo,
Iseung,
Public Speaking,
Rheef's Corner
Monday, February 23, 2009
Memandang Kedepan
Hingga hari ini, kita telah hidup dalam waktu yg cukup lama untuk menulis sejarah dalam kehidupan kita..banyak hal telah kita lewati, dan semua hal itu telah memperkaya cara kita memandang hidup...sehingga semakin jauh waktu berjalan, kita dapat melihat dunia dengan kacamata yang berbeda dengan kita pada masa kita masih kanak-kanak, remaja, atau bahkan beberapa waktu yang lalu.
Memandang kedepan...adalah apa yang harus kita lakukan, karena waktu tidak akan pernah berulang...
Ada hal yang sangat menyakitkan yang terjadi padaku beberapa waktu kebelakang..dan setelah melalui masa diam yang panjang....aku sampai pada keadaan yang mengharuskanku untuk selalu memandang kedepan, dan menggunakan lebih sedikit waktu untuk menoleh kebelakang...karena semakin sering aku menoleh, semakin sakit rasanya...
.................
Yah, sekarang ini...leherku, lebih tepatnya tengkuk ku sedang sakit sekali...karena beberapa hari yg lalu, aku bangun tidur dengan posisi yang 'salah', sehingga mengakibatkan otot leher ku mengalami kram dan menghadiahi pagi ku -yg seharusnya indah- dengan kesakitan yang luar biasa dibagian tengkuk..membuatku sulit untuk menoleh kesamping -apalagi kebelakang-..
Dan sekarang, aku harus terus "MEMANDANG KEDEPAN"..sampai kram di leher ku telah sembuh...sekarang seh udah rada mendingan, setelah daku menjalin persahabatan dengan balsem otot yang bernama "GELIGA"...it really saves my neck ;)
Memandang kedepan...adalah apa yang harus kita lakukan, karena waktu tidak akan pernah berulang...
Ada hal yang sangat menyakitkan yang terjadi padaku beberapa waktu kebelakang..dan setelah melalui masa diam yang panjang....aku sampai pada keadaan yang mengharuskanku untuk selalu memandang kedepan, dan menggunakan lebih sedikit waktu untuk menoleh kebelakang...karena semakin sering aku menoleh, semakin sakit rasanya...
.................
Yah, sekarang ini...leherku, lebih tepatnya tengkuk ku sedang sakit sekali...karena beberapa hari yg lalu, aku bangun tidur dengan posisi yang 'salah', sehingga mengakibatkan otot leher ku mengalami kram dan menghadiahi pagi ku -yg seharusnya indah- dengan kesakitan yang luar biasa dibagian tengkuk..membuatku sulit untuk menoleh kesamping -apalagi kebelakang-..
Dan sekarang, aku harus terus "MEMANDANG KEDEPAN"..sampai kram di leher ku telah sembuh...sekarang seh udah rada mendingan, setelah daku menjalin persahabatan dengan balsem otot yang bernama "GELIGA"...it really saves my neck ;)
Sunday, February 1, 2009
Protective serum
Hari ini (lebih tepatnya tadi), atas izin ALLAH SWT *tsah gaya* maka kulitku menjadi satu2nya orang dengan kulit yg paling terlindungi (untuk sementara waktu) ;))
Loh, ko bisa begitu ?? begini ceritanya, *dunia lain mode ON*
Jadi, seperti biasanya di hari sabtu yg ceria...daku ada jadwal putsyal yg lokasi nya deket kantor, namanya "KICK OFF" (nendang trus beres :D -> terjemahan bebas sebebas merpati)...dan seperti biasanya pula, sedari dulu, eh sedari kosan, daku sudah mempersiapkan segala perlengkapannya mulai dari kompor, piring, jaket, tali tambang.....tp ini kl acaranya mo kemping hehehe...nah, yg dibawa ketempat putsyal adalah sepatu putsal lengkap dengan kaos kakinya, baju ganti, en peralatan mandi (sampo, sikat gigi-odol, dll)...
nah, setelah bermain dengan riang gembira (kebagian maen 4 sesi,en memasukan 3 gol)...tibalah waktunya untuk selesai, beres, trus ngobrol2 bentar sambil mbahas permainan yg udah kelar, ato ngerokok bwt yg ngerokok, dan akhirnya kembali ke kantor bwt mandi...
begitu sampe kantor, daku langsung menuju kamar mandi yg bertuliskan "shower room" tea...setelah menyiapkan segala 'peralatannya', mulailah daku mandi, dari sini ada yg aneh...tp cuex bebex beibeh...mandinya lanjooottt....sampoan, trus berbasah2 ria.....setelah basah edisi satu, tiba saatnya daku untuk menyabun badan, beres, trus lanjut ke sesi basah edisi dua....nah, pada masa pasca penyabunan inilah 'terjadinya' sesuatu seperti yg diutarakan diawal cerita...kenapa ? karena melihat sesuatu botol sabun yg ku pakai...permasalahannya adalah di botol sabunnya tertulis tagline "Actively protects normal hair leaving it soft and smooth"....trus dibaris selanjutnya ada tulisan "Protecting Serum"....dan di bagian atas botol ada tulisan "DOVE" dan dibawah tulisan itu ada tulisan "Shampoo DAILYTHERAPY" hahahahaha :p...
nah begitulah ceritanya....pas sebelumnya dikosan itu sebenarnya udah ngerasa ada yg ga beres...eh, ketahuannya pas udah nyampe kamar mandi kantor kl ternyata daku tak membawa syabun mandi....walaupun bisa dibenarkan jg sebenarnya, kenapa ? krn menurut ilmu biologi, rambut ada salah satu variasi dari kulit selain kuku hehehehe :p
*ngeles mode ON* hahahahaha :D
Sunday, November 2, 2008
Bahasa Indonesia vs English
Tadi pagi sempet nonton dialog soal sekolah internasional (vs nasional)...yah, intinya seh soal 'kepentingan' akan bahasa pengantar untuk sekolahan di Indonesia..dialog itu menghadirkan seorang ibu2 'penyelenggara' sekolah internasional en seorang pakar pendidikan..dan yg pasti presenter beserta kru tepe nya....dan yg lebih pasti dan lebih penting lagi adalah tentu saza keberadaan diriku yang menonton..wekekek...ya iya dong, kalo ga nonton kan ga mungkin bs ngomong kayak kalimat pertama....self defense mechanism :p
Begini ceritanya.... -dunia_lain mode ON- *jeng kunti ketawa* -> digelitikin ma pocong :D...halah, biar ga tambah ngawur, kita mulai aja....eng ing eng...jreng jreng jreng..
Nah, si mak2 'penyelenggara' tea mengatakan bahwa itu sekul bertujuan untuk menyiapkan anak negeri biar syiap grak untuk bersyaing di dunia internasional...dan tujuan terhormat itu bisa dicapai dengan menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar di sekul tersebut....dan bahasa indonesia sebagai bahasa pendamping....trus, dari sisi si fakar...pendidikan adalah soal budaya, dan karena orang indon, maka seharusnya ato seyogyanya...knp hrs yogya ya, knp ga seBIMAnya hehehe :p...balik lagi, se'BIMA'nya bahasa yg dipake adalah bahasa BIMA..hahahaha ngaco..ya bahasya Indon lah, secara itu bahasa nasionalnya....yah, diskusinya / debatnya seputar masalah bahasa pengantar, ples ada tambahan beberapa orang 'warga sekitar' yg ikut andil dlm debat eto, biar ada sudut pandang lain untuk topik yg lagi dibahas...tp menurut saia, si pihak tv-nya terkesan memihak si sekul internasional coz si 'warga' yg diundang itu adalah orang yg anak2nya disekulin di skolah internasional, padahal orang2 yg begitu kan tidak mewakili orang indonesia secara keseluruhan..harusnya mereka jg ngundang 'warga' lain yg sekul di sakolah 'nasional'...
well, here's what i wanna say....sok2an :p.....ini agak2 nyerempet sama (mungkin) masalah nasionalisme, orang indonesia diakui ato tidak kita ini...kalangan mampu (menengah -> atas) en melek informasi + teknologi...memiliki masalah gengsi yang besar (untuk masalah bahasa -krn lg ngomongin bahasa soale-), karena semua orang menganggap bahwa kemampuan berbahasa inggris adalah 'syarat mutlak' untuk bisa bersaing didunia internasional, intinya, segala sesuatu yg berbau internasional adalah KEREN..apapun itu...dan ironisnya, itu juga dialami oleh pemerintah, dengan menerapkan ketentuan2 / kebijakan2 pendidikan yang memasyarakatkan internasional dan menginternasionalkan masyarakat tanpa melihat kondisi negara secara keseluruhan, yg udah bukan rahasia lagi bahwa kita adalah masyarakat termajemuk didunia, ratusan suku dan tidak semuanya dijangkau oleh sistem pendidikan yg boro2 internasional, nasional aja gak...seperti biasa, kebijakan instant 'n javacentric...kembali ke masalah bahasa tadi, tujuan utama dr pendidikan (menurut si pakar) adalah transfer budaya, kl menurut diriku adalah transper pemain,eh transper ilmu...tau deh, sama apa ga maksudnya hehehe..nah, begimana proses transper ilmunya bs lancar kl bahasa yg digunakan itu bkn bahasa yg kita (sering) pake, dan khususnya di negeri ini adalah selain sistem pendidikannya (dan begitu banyak hal lainnya) yg ga mampu mencapai semua pelosok negeri, bahasa yg dianggap nasional pun ga nyampe ke pedalaman, jadi (sekali lagi) boro2 mo memasyarakatkan bahasa internasional, bahasa nasional aja masih kayak barang langka...knp kita ga mau mencontoh negara2 maju yg hanya mempelajari bahasa negara lain hanya kl mereka sekolah yg mempelajari kebudayaan suatu bangsa (misal Sastra Perancis, Sastra Arab, Sastra Jepang, Sastra BIMA hahaha)..kita ambil contoh aja negara Samurai yg begitu bangganya dengan bahasa nasionalnya sendiri dan demi lancarnya tujuan pendidikan nasionalnya, mereka mau dengan susah payah untuk mentranslate buku2 referensi yg berbahasa asing (English) ke bahasa mereka (Jepang)..dan survey membuktikan, para pelajar Jepang bisa memiliki ilmu pengetahuan yg sama dengan orang barat tanpa harus meninggalkan kebudayaan mereka sendiri..
MORAL OF THE 'STORY' -> nah kan, yg nulis aja jd contoh org yg gak berusaha melestarikan bahasa nasional :D
Daripada kita hanya sibuk untuk menyerap kebudayaan 'orang lain' (udah gitu kebanyakan yg jeleknya pula yg diserap)..marilah kita mencintai budaya negeri sendiri salah satunya soal bahasa ini, sebelum akhirnya negara lain mengklaim bahasa Indonesia sebagai kebudayaan asli mereka....tapi daku sangsi ada yg mau, soalnya ga laku kl dijual, emangnya batik yg bs dipake jg buat mbedong duren (bukannya dibelah) hehehe :p
sampai jumpa -entah kapan- lagi :p
Begini ceritanya.... -dunia_lain mode ON- *jeng kunti ketawa* -> digelitikin ma pocong :D...halah, biar ga tambah ngawur, kita mulai aja....eng ing eng...jreng jreng jreng..
Nah, si mak2 'penyelenggara' tea mengatakan bahwa itu sekul bertujuan untuk menyiapkan anak negeri biar syiap grak untuk bersyaing di dunia internasional...dan tujuan terhormat itu bisa dicapai dengan menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar di sekul tersebut....dan bahasa indonesia sebagai bahasa pendamping....trus, dari sisi si fakar...pendidikan adalah soal budaya, dan karena orang indon, maka seharusnya ato seyogyanya...knp hrs yogya ya, knp ga seBIMAnya hehehe :p...balik lagi, se'BIMA'nya bahasa yg dipake adalah bahasa BIMA..hahahaha ngaco..ya bahasya Indon lah, secara itu bahasa nasionalnya....yah, diskusinya / debatnya seputar masalah bahasa pengantar, ples ada tambahan beberapa orang 'warga sekitar' yg ikut andil dlm debat eto, biar ada sudut pandang lain untuk topik yg lagi dibahas...tp menurut saia, si pihak tv-nya terkesan memihak si sekul internasional coz si 'warga' yg diundang itu adalah orang yg anak2nya disekulin di skolah internasional, padahal orang2 yg begitu kan tidak mewakili orang indonesia secara keseluruhan..harusnya mereka jg ngundang 'warga' lain yg sekul di sakolah 'nasional'...
well, here's what i wanna say....sok2an :p.....ini agak2 nyerempet sama (mungkin) masalah nasionalisme, orang indonesia diakui ato tidak kita ini...kalangan mampu (menengah -> atas) en melek informasi + teknologi...memiliki masalah gengsi yang besar (untuk masalah bahasa -krn lg ngomongin bahasa soale-), karena semua orang menganggap bahwa kemampuan berbahasa inggris adalah 'syarat mutlak' untuk bisa bersaing didunia internasional, intinya, segala sesuatu yg berbau internasional adalah KEREN..apapun itu...dan ironisnya, itu juga dialami oleh pemerintah, dengan menerapkan ketentuan2 / kebijakan2 pendidikan yang memasyarakatkan internasional dan menginternasionalkan masyarakat tanpa melihat kondisi negara secara keseluruhan, yg udah bukan rahasia lagi bahwa kita adalah masyarakat termajemuk didunia, ratusan suku dan tidak semuanya dijangkau oleh sistem pendidikan yg boro2 internasional, nasional aja gak...seperti biasa, kebijakan instant 'n javacentric...kembali ke masalah bahasa tadi, tujuan utama dr pendidikan (menurut si pakar) adalah transfer budaya, kl menurut diriku adalah transper pemain,eh transper ilmu...tau deh, sama apa ga maksudnya hehehe..nah, begimana proses transper ilmunya bs lancar kl bahasa yg digunakan itu bkn bahasa yg kita (sering) pake, dan khususnya di negeri ini adalah selain sistem pendidikannya (dan begitu banyak hal lainnya) yg ga mampu mencapai semua pelosok negeri, bahasa yg dianggap nasional pun ga nyampe ke pedalaman, jadi (sekali lagi) boro2 mo memasyarakatkan bahasa internasional, bahasa nasional aja masih kayak barang langka...knp kita ga mau mencontoh negara2 maju yg hanya mempelajari bahasa negara lain hanya kl mereka sekolah yg mempelajari kebudayaan suatu bangsa (misal Sastra Perancis, Sastra Arab, Sastra Jepang, Sastra BIMA hahaha)..kita ambil contoh aja negara Samurai yg begitu bangganya dengan bahasa nasionalnya sendiri dan demi lancarnya tujuan pendidikan nasionalnya, mereka mau dengan susah payah untuk mentranslate buku2 referensi yg berbahasa asing (English) ke bahasa mereka (Jepang)..dan survey membuktikan, para pelajar Jepang bisa memiliki ilmu pengetahuan yg sama dengan orang barat tanpa harus meninggalkan kebudayaan mereka sendiri..
MORAL OF THE 'STORY' -> nah kan, yg nulis aja jd contoh org yg gak berusaha melestarikan bahasa nasional :D
Daripada kita hanya sibuk untuk menyerap kebudayaan 'orang lain' (udah gitu kebanyakan yg jeleknya pula yg diserap)..marilah kita mencintai budaya negeri sendiri salah satunya soal bahasa ini, sebelum akhirnya negara lain mengklaim bahasa Indonesia sebagai kebudayaan asli mereka....tapi daku sangsi ada yg mau, soalnya ga laku kl dijual, emangnya batik yg bs dipake jg buat mbedong duren (bukannya dibelah) hehehe :p
sampai jumpa -entah kapan- lagi :p
Subscribe to:
Posts (Atom)